Tulisan memuat informasi tentang bagaimana cara melakukan strategi pemberdayaan komunitas masyarakat pesisir pantai utara, tepatnya di kawasan hutan mangrove sungai lasem. Melalui tulisan ini, pembaca diharapkan mampu merancang, melaksanakan, dan melaporkan aksi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh perubahan iklim.
Mengapa materi pemberdayaan perlu merambah pada kajian perubahan iklim?
Menurut Akbar dkk (2017) upaya penanggulangan kerusakan lingkungan (termasuk pantai) memerlukan biaya yang besar dan waktu yang panjang, agar tidak salah arah, maka perlu ada perubahan pola pikir baik pemerintah dan masyarakat dalam memanfaatkan, mengelola dan melestarikan sumber daya alam perlu ditingkatkan melalui perbaikan informasi, ilmu pengetahuan, dan strategi perencanaan yang holistik. Melalui program pemberdayaan komunitas yang merambah pada kajian perubahan iklim ini diharapkan memberi sumbangan dalam hal perubahan pola pikir agar dikemudian nanti para siswa memiliki pola pikir yang arif dan bermanfaat untuk masyarakat.
 |
| Tabel. Sinergis erosi pantai dan kerusakan ekosistem hutan bakau telah mengakibatkan kerusakan lingkungan pesisir. Perilaku adaptif masyarakat menghadapi kerusakan lingkungan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarat (Akbar, 2017) |
Akbar, A. A., Sartohadi, J., Djohan, T. S., & Ritohardoyo, S. (2017). Erosi pantai, ekosistem hutan bakau dan adaptasi masyarakat terhadap bencana kerusakan pantai di negara tropis. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 1-10.