Silase Komplet untuk Pakan Ternak Unggulan

Silase Komplet untuk Pakan Ternak Unggulan

Konsep silase komplet 

Konsep teknologi silase yang dikembangkan selama ini masih bersifat silase tunggal (single silage) dan proses pembuatannya dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Dalam praktek di lapangan, konsep silase ini cukup terkendala karena selain meminta tempat simpan (pemeraman) yang cukup vakum juga silase yang dihasilkan jika diberikan ke ternak hanya memenuhi 30-40 persen kebutuhan nutrisi ternak. Silase komplit memiliki beberapa keunggulan. 1) Lebih mudah dalam pembuatannya karena tidak perlu memerlukan tempat pemeraman yang an-aerob, cukup dengan semi aerob. 2) Kandungan gizi yang dihasilkan juga lebih tinggi, dapat memenuhi 70-90 persen kebutuhan gizi ternak sapi. 3) Memiliki sifat organoleptis (bau harum, asam) sehingga lebih disukai ternak (palatable). 

Sumber: http://lipi.go.id/berita/tingkatkan-kualitas-pakan-ternak-dengan-silase-komplit/2736

Hasil Silase

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan L. plantarum dan molases 1% (P3) menghasilkan silase campuran hijauan yang lebih baik dari pada perlakuan penambahan L. plantarum dan molases 0% (P0), 0,2% (P1), dan 0,6% (P2), meskipun penambahan molases 1% belum memberikan silase campuran hijauan dengan kualitas yang baik. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa penambahan molases sampai 1% memberikan silase dengan warna, bau, dan ada tidaknya jamur pada yang lebih baik dari perlakuan lainnya. Bahan kering dan bahan organik setelah proses silase mengalami penurunan, penurunan BK dan BO terendah pada P0. Hasil pengukuran pH menunjukkan bahwa penambahan molases berpengaruh tidak nyata (p>0,05), perlakuan dengan pH terendah dicapai oleh P3. Hasil pengukuran suhu menunjukkan adanya pengaruh (P<0,5). Penambahan molases tidak memberikan pengaruh yang nyata pada kadar asam laktat dan asam butirat. Kadar asam laktat tertinggi dan kadar asam butirat terendah terdapat pada P3.

Sumber: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/67080

Cara Pembuatan Silase Komplet 

  1. Bentangkan terpal/plastik lebar
  2. Cacah hijauan pakan menjadi ukuran 5-10 cm (semakin kecil semakin halus) diatas terpal/plastik lebar
  3. Sebarkan hijauan pakan diatas terpal/plastik lebar kemudian diratakan
  4. Taburkan secara merata dedak/bekatul/onggok diatas hijauan tersebut
  5. Taburkan secara merata molases diatas dedak/bekatul/onggok dan hijauan
  6. Aduk sampai rata
  7. Masukkan campuran tersebut ke dalam drum/kantong plastik besar yang dibawahnya sudah ditutup rapat sampai seperempat tinggi drum/kantong plastik kemudian padatkan.
  8. Masukkan kembali sampai setengah tinggi kemudian padatkan.
  9. Masukkan kembali bahan tersebut sampai dengan ketinggian maksimal dalam drum atau untuk penggunaan kantong plastik, sisakan ketinggian plastik agar dapat diikat rapat kemudian padatkan.
  10. Kemudian tutup dan tekan dengan kuat, sehingga tidak ada udara masuk ke dalam, serta jangan sampai bocor.
  11. Simpan di tempat teduh.
  12. Silase dapat mulai digunakan setelah 21 hari.

Hal yang perlu diperhatikan: 

  1. Kondisi alat dan bahan yang digunakan harus bersih, tidak bercampur dengan kotoran supaya tidak terkontaminasi. Adanya kotoran dapat mengakibatkan pembuatan silase tidak berhasil dan bahan campuran menjadi “KOMPOS” bukan “PAKAN”.
  2. Jika kondisi hijauan atau limbah petanian agak kering maka diperlukan tambahan air sehingga kadar air campuran mencapai 40%.
  3. Pastikan campuran bahan dipadatkan dalam drum/kantong platik besar, sehingga memperkecil udara dalam proses pembuatan silase. Udara yang terlalu banyak dapat mengakibatkan silase membusuk.
  4. Silase dapat disimpan selama 4-8 bulan. Pastikan penyimpanan ditutup rapat kembali setelah mengambil silase untuk pakan. Silase yang baik memiliki ciri-ciri:
  5. Berwarna hijau kekuningan
  6. pH 3,8—4,2
  7. Tekstur lembut dan bila dikepal tidak keluar air dan bau
  8. KA 60—70%
  9. Baunya Wangi

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/98500/TEKNIK-PEMBUATAN-SILASE-LENGKAP/

Post a Comment

Previous Post Next Post