KUNJUNGAN LAPANGAN KE TPI PANDANGAN WETAN

KUNJUNGAN LAPANGAN KE TPI PANDANGAN WETAN

Penulis: Lailatul Karimah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa , karena rahmat
dan karunia-Ny saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas sosiologi kunjungan lapangan ke TPI pandangan wetan .

Namun dengan penuh kesabaran , usaha , dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya tugas Sosiologi ini dapat terselesaikan .

Semoga karya tulis sosiologi ini dapat bermanfaat bgi pembaca dan semoga bisa menjadi referensi.

Saya mohon maaf bahwa dalam menulis laporan  ini masih jauh dari kata  sempurna. Untuk itu apabila ada salah salah kata saya mohon maaf.
Terimakasih
Pamotan, 2 Mei 2018
Lailatul karimah

DAFTAR ISI

Cover...............................................
Kata pengantar................................
Daftar isi.........................................
Laporan perjalanan.........................
Kritik dan saran .............................

LAPORAN PERJALANAN

(Sebelum pergi,siswa berkumpul di lapangan)

Hari kamis tanggal 26 april 2018, siswa SMA N 1PAMOTAN kelas xi ips 3 dan 4 melakukan sebuah kunjungan lapangan ke TPI (Tempat Pelelangan Ikan) pandangan wetan.

Perjalanan dimulai dari sma n 1 pamotan dengan menggunakan bis.
Untuk menuju ke tempat yang dituju kita membutuhkan waktu yang cukup lama. Waktu di perjalanan kita memiliki hamabatan yaitu yang sebenarnya melewati blandok indah malah melewati galura pandangan wetan. Itu menyebabkan perjalanan sedikit terhambat karena jalnnya sempit dan harus ekstra hati hati.

Setelah menempuh waktu cukup lama akhirnya kita sampai di TPI, kemudian kita turun dari bis dan menunggu teman teman lainnya datang. Setelah teman teman sudah datang semua kita langsung menuju ke TPI untuk melakukan sebuah pengamatan.
Karena waktu pelelangan itu terbatas.

Setelah selesai  melakukan pengamatan di TPI saya langsung terjun ke masyarakat nelayan untuk melakukan wawancara.
           

(Saat melakukan wawancara)

Kami menemui narasumber bernama bapak yudi. Dian seorang pedagang tetapi dulunya seorang nelayan.

Bapak Yudi menjelaskan tetang deskripsi perahu. Panjang: 13m, lebar: 6,5 m, pusir penangkap ikan jaringe: 270 m pakai gardan, mesin dompleng:pendoron mesin pusur, galaxy samyong: 30-40, lampu corong:6, jarak ke darat sampai rumput: 50 mil;ABK: 20,18,22 pling atas.hasil tangkapan perahu kecil di lelang di TPI dijadikan ikan segar dan basah. Kapal dibuat oleh tukang sarang. Harga kapal besar sekitar 1 milyar lebih, kalau kecil 125 juta komplit,timbangan dengan harga 750 rupiah,jaring 1:5 juta.
   
Selain itu pak  yudi juga menjelaskan hasil tangkapan perahu kecil dan besar. Perahu kecil atau biasa di sebut "miyang bondet" hasilnya ikan teri dibuat terasi. Kalau yang besar dengan jarak 40 mil, hasilnya seperti tongkol, selar,gading,ikan timbang/jui,bentong,banyar,layang, dorang, tengiri, cumi dengan ABK 20-22.

Untuk miyang nya sendiri biasanya 4 hari sudah nyandar, paling lama 5 hari.kadang 2 hari juga sudah pulang.sekali berlayar membawa es 60-70 blok paling rendah 40-50 blok.
1 tiber keranjang berisi 75 keranjang. 1 keranjang 32-33kg.

Bulan yang cocok untuk berlayar itu bulan juni-desember.agustus rame" nya panen nelayan. Januari-maret (musim barat) musim gelombang tinggi/hujan. Jika waktu barat nganggur.Narasumber juga menjelaskan alat yang digunakan para nelayan pandangan wetan yaitu porsin, jaring tongkol,jaring tengiri,jaring urang,puket jari rebon (bondet). Diwilayah pandangan wetan tidak ada yang menggunakan cantrang.

Untuk berangkat nelayan pergi mulai dari 08.30-09.00 pagi paling lambat, sampai disanan jam 3-03.30 sore. Apabila ada cuaca buruk nelayan tetap saja melanjutkan perjalanan karena mereka memiliki kayak pedoman yaitu "bantal ombak kemul angin"artinya turune bantalan kapal kemule  angin campur cuaca campur udan kata nenek moyang begitu. Selain itu kita juga bertanya kenapa rumah nya dekat"? Lalu narasumber menjawab karena tidak punya perataran.peratan max 3 m.

Selain itu terbentuknya sebuah kelompok nelayan itu dimulai dari saling mencari saudara,teman, tetangga.ABK juga tidak hanya berasal dari pandangan tetapi juga dari 4- 5 kecamatan seperti kec. Sedan,sarang,sluke,kragan.

Penduduk juga membentuk kesatuan yang harmonis sengan guyup rukun mitro manunggal.
Perbedaan miyang sekarang dan dulu yaitu mengenai penggunaan mesin, kalau dulu masih manual.
 
Didaerah ini belum disediakan sebuah fasilitas umum oleh pemerintah. Nelayan bergotong royong dan iuran membangun dermaga. Nelayan sudah minta kepemerintah tetapi dananya belum turun. Bahan" sudah datang tapi dananya tidak ada. Selain wilayah nelayan disana juga ada periharaan seperti ayam, kambing (mau dimusnahkan tetapi kasian karena yang punya orang kurang mampu, ingin dimusnakan agar lingkungan bersih dan aman).

Anak nelayan disana melanjutkan sekolah di sma,smp,smk,man lasem,sma pandangan. Anak putra ada yang sekolah pelayaran, pundong. Lulusan anak juga ada yang jadi perawat,guru.

Untuk hasil cumi dibawa disebuah PT. Yang bernama PT.PUTRA PANSAMUDRA di jakarta yang punya bernama pak tonga damai. Cumi yang dihasilkan kadang" 5kw,1 tonpaling banyak, paling rendah 50 kg. Harga ikan belum bisa ditentukan kadang naik kadang turun.

Di pandangan wetan tidak terjadi bencana yang sering. Palingan bencana yang muncul seperti di sambar petir,kena baling baling,kadang"kena karet mesin, kena perahu tirem.Pernah ada kejadian siswa pundong ikut miyang bapaknya lalu tersambar petir .

Harapan nelayan pandangan wetan untuk pemerintah: nelayan minta bantuan supaya dermaganya jadi  nelayan enak,gak ada angin kencang,gelombang besar agar nelayan bisa maju seperti yang lain lain.

KRITIK DAN SARAN

Saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini.jika ada kritik ataupun saran saya terima. Untuk masyarakat pandangan wetan semoga terwujud semua kemauannya.

Post a Comment

Previous Post Next Post