Penulis; Siti Hajar, 2016 |
Pagi ini tepatnya tanggal 10 Februari 2016 pada pelajaran ekonomi proses pembelajarannya dengan cara “diskusi”. Dra. Agus Basuki M.Pd yang merupakan pengampu pelajaran ekonomi kelas X akan mengajak siswa untuk belajar dengan cara berdiskusi. Diskusi kali ini sangat berbeda sekali dengan diskusi sebelumnya. Jam pelajaran pertama berada di kelas X5. Diskusi dimulai dari pukul tujuh.
Bel masuk berbunyi. Siswa kemudian berbaris. Berdoa. Sebelum diskusi dimulai pak Basuki sebagai guru pengampu memberikan penjelasan terlebih dahulu. Dalam penjelasan itu beliau menerangkan waktu diskusi, materi, dan pembagian kelompok, ada 4 kelompok. Yang menjadi ketua kelompok itu siswa yanv mendapat peringkat 1, 2, 3, dan 4 (di kelas).Setelah penjelasan selesai. Itu pun dimulai.
Pembagian kelompok. Seluruh siswa di suruh maju ke depan. Siswa yang mendapat peringkat tersebut menduduki tempat yang telah disediakan. Bagi siswa selain itu diberi kesempatan untuk bergabung sesuai keinginannya. Pembagian selesai. Katua kelompok maju ke depan untuk mengambil materi kerja kelompok. Selain materi mereka juga diberi 3 kartu yang berbeda-beda warnanya. “kartu ini diberikan setelah kalian selesai mengerjakan materi. Kartu tersebut juga akan menunjukkan keaktifan kelompok,” jelas pak Basuki. Sidiq, Amanah, Tablig, Fathonah (sifat wajib rusul) itulah nama-nama gelar kehormatan. Dengan menggunakan nama-nama tersebut pak Basuki berharap agar siswa dapat memiliki sifat-sifat tersrbut.
Suasana Pembelajaran yang Mengasikkan, doc. 2016 |
Setelah selesai berdiskusi satu persatu kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing. Ini hanya di beri waktu kurang lebih 15 menit untuk penyampaian dan sesen tanya jawab. Setiap sesen kelompok diberi kesempatan sebanyak 3 kali untuk memberikan saran, kritik, sangahan, maupun pertanyaan. Jadi, moderator bisa memimpin diskusi sebaik mungkin dengan waktu singkat tersebut.
Proses yang terakhir itu menyimpulkan semua materi yang sudah di sampaikan oleh setiap kelompok. Setelah disimpulkan diadakan evaluasi dengan mengerjakan Soal untuk menguji kemampuan siswa dengan waktu 15 menit. Tanpa membuka buku dan waktu untuk belajar.
Hari itu ada 3 kelas yang dilaksanakan diiskusi yaitu kelas X5, X8, dan X6. Cara diskusi dan waktu yang diberikan sama. Susana yang paling aktif nantilah yang akan diadakan diskusi lagi yang kedua. Setelah pelaksanaan diskusi selesai akhirnya pak Basuki memutuskan bahwa kelas X6 lah yang akan melaksanakan diskusi yang kedua. Karena siswanya merupakan siswa yang paling aktif dibandingkan dengan kedua kelas tersebut. “diskusi itu kita laksanakan minggu depan. Bagi yang tadi belum presentasi maka besok dialah yang akan berpresentasi,” jelas pak Basuki.
Pada tanggal 17 Februari 2016, Rabu. Rabu yang merupakan waktu sudah di rencanakan oleh pak Basuki. Diskusi yang ke dua sangat berbeda dengan diskusi yang pertama. Pengamatan lebih ketat dari pada yang kedua. Pengamat yang kemarin hanya satu sekarang ditambah satu. Selain itu suasana pun juga berbeda. Kala ini siswa lebih semangat dan lebih aktif.
Kartu yang diberikan 3 per kelompok, tapi sekarang 3 kartu perorang. Cara diskusi sama dengan diskusi yang pertama. Tinggal 2 kelompok yang belum berpresentasi. Materi yang akan di diskusikan yang kedua yaitu mengenai inflasi dan indeks harga. Waktu selang seminggu diberikan untuk mempelajari itu semua.
Suasana saat itu sangat berbeda jauh dengan diskusi yang pertama. Dalam diskusi yang kedua siswa kelas X6 lebih aktif dibandingkan dengan yang pertama. Hampir 75% siswa yang mengajukan pertanyaan setelah salah satu kelompok berpresentasi. Sampai-sampai para notulis pada kebingungan saat mendata siswa yang aktif tersebut. Setelah selesai diskusi siswa pun dikasih latihan soal.
Diskusi merupakan cara belajar yang menyenangkan dan mengasyikkan. Karena dengan diskusi kita dapat bertukar pendapat, bertanya, ataupun memberikan pendapatkita pada peserta diskusi yang lain. Kita berharap supaya setiap mapel diadakan diskusi. Sebab dengan diskusi akan menambah keberanian mereka bernicara dan mengungkapkan pendapat mereka di depan orang banyak.