Indah Widyastuti dkk saat berkunjung di Vihara Ratanawana Arama, Selasa 14 November 2017 (Foto. Dok Diana Rosida) |
Penulis: Indah Widyastutik*
Vihara Ratanavana Arama adalah peninggalan budha yang terletak di sendang coyo, Lasem. Jalan ke Vihara ini cukup mudah di ingat. Yaitu mulai dari sma pamotan lurus ke kiri kemudian akan melewati beberapa desa seperti Ds.sumberejo, Ds.sumberagung, Ds.jombok, Ds.pancur, kemudian memasuki Desa warugunung, didesa warugunung kita akan melewati SDN 1 Warugunung dan belok ke kanan. Setelah melewati beberapa rumah penduduk Desa Warugunung, kita juga melewati beberapa area persawahan. Sampai akhirnya kita mendapati tulisan bahwa kita sudah sampai di Desa Sendangcoyo. Kita sampai di Vihara ratanavana arama dekitar pukul 08.00, sesampainya di dalam Vihara kita disambut hangat oleh pihak vihara tak lain juga dikatakan sebagai pengurus vihara. Sebenarnya dari jauh jauh hari dari pihak guru smapa khususnya guru mapel sosiologi sudah meminta izin untuk mengadakan kunjungan lapangan ke vihara. Dan hal itu disetujui oleh pihak vihara. Disekitar vihara terdapat pemukiman penduduk Desa Sendangcoyo. Dan seperti yang aku lihat, kondisi masyarakat sekitar vihara sangatlah aman,tentram dan damai. Keadaan di vihara ratanavana arama juga sangatlah damai. Aku cukup senang karena dapat memasuki area vihara yang menurutku pemandangannya sangatlah indah. Menurutku kondisi tanah di vihara sangatlah bagus,terbukti karena ada banyaknya berbagai pepohonan, mulai dari bunga,buah, dan lainnya. Ketersediaan Air divihara cukup bersih dan banyak menurutku.Di vihara terdapat beberapa tumbuhan mulai dari buah ada sukun,mangga,juwet,sirsak,delima,buah maja,pete,jambu mete, dan masih banyak yang lainnya. Kemudian juga ada hewan, di vihara hewan yang paling banyak dijumpai adalah anjing. Pemandangan di vihara juga nampak indah karena ada beberapa bunga yang sengaja ditanam disana. Tetapi yang aku ketahui namanya adalah bunga kamboja. Yang lainnya aku tidak tahu sama sekali nama bunga tersebut. Bangunan utama di Vihara Ratanavana Arama ialah berupa candi yang merupakan makam Bhante Sudhammo Mahathera, ialah point interest dari obyek wisata religi ini. Untuk melihat berbagai bentuk Patung Sidharta Gautama, dari halaman utama vihara, kita harus mendaki sejumlah anak tangga.
Setelah mendaki beberapa anak tangga, kita akan sampai di situs pertama. Di situs ini terdapat taman yang asri, di mana terdapat Patung Sidharta Gautama lahir, Dewi Mahamaya (Ibunda Sidharta Gautama), gajah putih, ular naga raksasa sepanjang 25 meter, dan tujuh bunga teratai. Semua patung tersebut berwarna emas.
Situs Bersejarah kedua Di situs ini terdapat Patung Sidharta Gautama setinggi tiga meter sedang duduk bersemedi di bawah pohon beringin. Badannya terlihat kurus kering dengan kedua tangannya diletakkan di depan perut. Patung ini menggambarkan Sidharta Gautama yang bersemedi selama enam tahun di Hutan Uruvela, India.Situs Bersejarah ketiga Selanjutnya di situs ketiga, terdapat Patung Sidharta Gautama berdiri di atas bunga teratai dengan tangan kanan diangkat setingga dada, dengan telapak tangan menghadap ke depan. Patung ini menggambarkan Sidharta Gautama telah menemukan tujuh langkah mencapai kesempurnaan hidup, yaitu : Sati (perhatian), Dhamma (penyelidikan), Viriya (semangat), Piti (kegiuran), Pasadi (ketenangan), Samadhi (pemusatan pikiran), dan Upekkha (keseimbangan batin). Di samping patung terdapat tembok yang bertuliskan beberapa ajaran utama Sidharta Gautama. Pahatan tulisan tersebut berbunyi “Jalan utama berunsur delapan : (1) Pengertian benar, (2) Pikiran benar, (3) Ucapan benar, (4) Perbuatan benar, (5) Mata pencaharian benar, (6)Daya upaya benar,(7) Perhatian benar, dan (8) Konsentrasi benar.”Situs Bersejarah Keempat Di situs berikutnya, terdapat Patung Sidharta Gautama duduk bersila di atas bunga teratai sedang menyampaikan ajarannya kepada lima muridnya. Di situs ini juga terdapat patung seekor rusa. Situs ini menggambarkan Sidharta Gautama yang telah menjadi Buddha Gautama. Untuk pertama kalinya, Sang Buddha menyampaikan ajarannya kepada lima muridnya di Taman Rusa Isipatana, India.
Situs Bersejarah Kelima Miniatur Candi Borobudur yang bernama Candi Sudhammo Mahathera.
Vihara Ratanavana Arama adalah peninggalan budha yang terletak di sendang coyo, Lasem. Jalan ke Vihara ini cukup mudah di ingat. Yaitu mulai dari sma pamotan lurus ke kiri kemudian akan melewati beberapa desa seperti Ds.sumberejo, Ds.sumberagung, Ds.jombok, Ds.pancur, kemudian memasuki Desa warugunung, didesa warugunung kita akan melewati SDN 1 Warugunung dan belok ke kanan. Setelah melewati beberapa rumah penduduk Desa Warugunung, kita juga melewati beberapa area persawahan. Sampai akhirnya kita mendapati tulisan bahwa kita sudah sampai di Desa Sendangcoyo. Kita sampai di Vihara ratanavana arama dekitar pukul 08.00, sesampainya di dalam Vihara kita disambut hangat oleh pihak vihara tak lain juga dikatakan sebagai pengurus vihara. Sebenarnya dari jauh jauh hari dari pihak guru smapa khususnya guru mapel sosiologi sudah meminta izin untuk mengadakan kunjungan lapangan ke vihara. Dan hal itu disetujui oleh pihak vihara. Disekitar vihara terdapat pemukiman penduduk Desa Sendangcoyo. Dan seperti yang aku lihat, kondisi masyarakat sekitar vihara sangatlah aman,tentram dan damai. Keadaan di vihara ratanavana arama juga sangatlah damai. Aku cukup senang karena dapat memasuki area vihara yang menurutku pemandangannya sangatlah indah. Menurutku kondisi tanah di vihara sangatlah bagus,terbukti karena ada banyaknya berbagai pepohonan, mulai dari bunga,buah, dan lainnya. Ketersediaan Air divihara cukup bersih dan banyak menurutku.Di vihara terdapat beberapa tumbuhan mulai dari buah ada sukun,mangga,juwet,sirsak,delima,buah maja,pete,jambu mete, dan masih banyak yang lainnya. Kemudian juga ada hewan, di vihara hewan yang paling banyak dijumpai adalah anjing. Pemandangan di vihara juga nampak indah karena ada beberapa bunga yang sengaja ditanam disana. Tetapi yang aku ketahui namanya adalah bunga kamboja. Yang lainnya aku tidak tahu sama sekali nama bunga tersebut. Bangunan utama di Vihara Ratanavana Arama ialah berupa candi yang merupakan makam Bhante Sudhammo Mahathera, ialah point interest dari obyek wisata religi ini. Untuk melihat berbagai bentuk Patung Sidharta Gautama, dari halaman utama vihara, kita harus mendaki sejumlah anak tangga.
Setelah mendaki beberapa anak tangga, kita akan sampai di situs pertama. Di situs ini terdapat taman yang asri, di mana terdapat Patung Sidharta Gautama lahir, Dewi Mahamaya (Ibunda Sidharta Gautama), gajah putih, ular naga raksasa sepanjang 25 meter, dan tujuh bunga teratai. Semua patung tersebut berwarna emas.
Situs Bersejarah kedua Di situs ini terdapat Patung Sidharta Gautama setinggi tiga meter sedang duduk bersemedi di bawah pohon beringin. Badannya terlihat kurus kering dengan kedua tangannya diletakkan di depan perut. Patung ini menggambarkan Sidharta Gautama yang bersemedi selama enam tahun di Hutan Uruvela, India.Situs Bersejarah ketiga Selanjutnya di situs ketiga, terdapat Patung Sidharta Gautama berdiri di atas bunga teratai dengan tangan kanan diangkat setingga dada, dengan telapak tangan menghadap ke depan. Patung ini menggambarkan Sidharta Gautama telah menemukan tujuh langkah mencapai kesempurnaan hidup, yaitu : Sati (perhatian), Dhamma (penyelidikan), Viriya (semangat), Piti (kegiuran), Pasadi (ketenangan), Samadhi (pemusatan pikiran), dan Upekkha (keseimbangan batin). Di samping patung terdapat tembok yang bertuliskan beberapa ajaran utama Sidharta Gautama. Pahatan tulisan tersebut berbunyi “Jalan utama berunsur delapan : (1) Pengertian benar, (2) Pikiran benar, (3) Ucapan benar, (4) Perbuatan benar, (5) Mata pencaharian benar, (6)Daya upaya benar,(7) Perhatian benar, dan (8) Konsentrasi benar.”Situs Bersejarah Keempat Di situs berikutnya, terdapat Patung Sidharta Gautama duduk bersila di atas bunga teratai sedang menyampaikan ajarannya kepada lima muridnya. Di situs ini juga terdapat patung seekor rusa. Situs ini menggambarkan Sidharta Gautama yang telah menjadi Buddha Gautama. Untuk pertama kalinya, Sang Buddha menyampaikan ajarannya kepada lima muridnya di Taman Rusa Isipatana, India.
Situs Bersejarah Kelima Miniatur Candi Borobudur yang bernama Candi Sudhammo Mahathera.
Vihara Ratanavana Arama adalah peninggalan budha yang terletak di sendang coyo, Lasem. Jalan ke Vihara ini cukup mudah di ingat. Yaitu mulai dari sma pamotan lurus ke kiri kemudian akan melewati beberapa desa seperti Ds.sumberejo, Ds.sumberagung, Ds.jombok, Ds.pancur, kemudian memasuki Desa warugunung, didesa warugunung kita akan melewati SDN 1 Warugunung dan belok ke kanan. Setelah melewati beberapa rumah penduduk Desa Warugunung, kita juga melewati beberapa area persawahan. Sampai akhirnya kita mendapati tulisan bahwa kita sudah sampai di Desa Sendangcoyo. Kita sampai di Vihara ratanavana arama dekitar pukul 08.00, sesampainya di dalam Vihara kita disambut hangat oleh pihak vihara tak lain juga dikatakan sebagai pengurus vihara. Sebenarnya dari jauh jauh hari dari pihak guru smapa khususnya guru mapel sosiologi sudah meminta izin untuk mengadakan kunjungan lapangan ke vihara. Dan hal itu disetujui oleh pihak vihara. Disekitar vihara terdapat pemukiman penduduk Desa Sendangcoyo. Dan seperti yang aku lihat, kondisi masyarakat sekitar vihara sangatlah aman,tentram dan damai. Keadaan di vihara ratanavana arama juga sangatlah damai. Aku cukup senang karena dapat memasuki area vihara yang menurutku pemandangannya sangatlah indah. Menurutku kondisi tanah di vihara sangatlah bagus,terbukti karena ada banyaknya berbagai pepohonan, mulai dari bunga,buah, dan lainnya. Ketersediaan Air divihara cukup bersih dan banyak menurutku.Di vihara terdapat beberapa tumbuhan mulai dari buah ada sukun,mangga,juwet,sirsak,delima,buah maja,pete,jambu mete, dan masih banyak yang lainnya. Kemudian juga ada hewan, di vihara hewan yang paling banyak dijumpai adalah anjing. Pemandangan di vihara juga nampak indah karena ada beberapa bunga yang sengaja ditanam disana. Tetapi yang aku ketahui namanya adalah bunga kamboja. Yang lainnya aku tidak tahu sama sekali nama bunga tersebut. Bangunan utama di Vihara Ratanavana Arama ialah berupa candi yang merupakan makam Bhante Sudhammo Mahathera, ialah point interest dari obyek wisata religi ini. Untuk melihat berbagai bentuk Patung Sidharta Gautama, dari halaman utama vihara, kita harus mendaki sejumlah anak tangga.
Setelah mendaki beberapa anak tangga, kita akan sampai di situs pertama. Di situs ini terdapat taman yang asri, di mana terdapat Patung Sidharta Gautama lahir, Dewi Mahamaya (Ibunda Sidharta Gautama), gajah putih, ular naga raksasa sepanjang 25 meter, dan tujuh bunga teratai. Semua patung tersebut berwarna emas.
Situs Bersejarah kedua Di situs ini terdapat Patung Sidharta Gautama setinggi tiga meter sedang duduk bersemedi di bawah pohon beringin. Badannya terlihat kurus kering dengan kedua tangannya diletakkan di depan perut. Patung ini menggambarkan Sidharta Gautama yang bersemedi selama enam tahun di Hutan Uruvela, India.Situs Bersejarah ketiga Selanjutnya di situs ketiga, terdapat Patung Sidharta Gautama berdiri di atas bunga teratai dengan tangan kanan diangkat setingga dada, dengan telapak tangan menghadap ke depan. Patung ini menggambarkan Sidharta Gautama telah menemukan tujuh langkah mencapai kesempurnaan hidup, yaitu : Sati (perhatian), Dhamma (penyelidikan), Viriya (semangat), Piti (kegiuran), Pasadi (ketenangan), Samadhi (pemusatan pikiran), dan Upekkha (keseimbangan batin). Di samping patung terdapat tembok yang bertuliskan beberapa ajaran utama Sidharta Gautama. Pahatan tulisan tersebut berbunyi “Jalan utama berunsur delapan : (1) Pengertian benar, (2) Pikiran benar, (3) Ucapan benar, (4) Perbuatan benar, (5) Mata pencaharian benar, (6)Daya upaya benar,(7) Perhatian benar, dan (8) Konsentrasi benar.”Situs Bersejarah Keempat Di situs berikutnya, terdapat Patung Sidharta Gautama duduk bersila di atas bunga teratai sedang menyampaikan ajarannya kepada lima muridnya. Di situs ini juga terdapat patung seekor rusa. Situs ini menggambarkan Sidharta Gautama yang telah menjadi Buddha Gautama. Untuk pertama kalinya, Sang Buddha menyampaikan ajarannya kepada lima muridnya di Taman Rusa Isipatana, India.
Situs Bersejarah Kelima Miniatur Candi Borobudur yang bernama Candi Sudhammo Mahathera.
Seperti rencana sebelumnya kami datang ke vihara ratanavana arama untuk kunjungan lapangan. Dan tujuan lainnya juga tak luput dari proses belajar mengajar dengan cara outdoor atau sering disebut dengan diluar ruangan kelas. Kami disana bukan hanya belajar untuk mengetahui sejarah berdirinya Vihara Ratanavana Arama dengan bangunan bangunan yang ada. Tetapi juga belajar untuk saling menghargai setiap perbedaan antar umat beragama. Pemandangan di area vihara yang sangat bagus membuat kami ingin mengabadikan momen tersebut dengan berfoto selfie. Pesan untuk pihak pengelola vihara ratanavana cukup dengan menjaga situs bersejarah tersebut dengan baik dan menjaga keamanan serta kenyamanan yang ada dilamnya. Dan untuk pihak pemerintah sendiri setidaknya ada partisipasi dalam mengajak masyarakat sekitar Rembang untuk melestarikan keberadaan vihara tersebut. Misalnya dengan memberi penghargaan atau apalah yang lainnya. Para pengunjung di vihara ratanavana setidaknya juga tidak merusak bangunan bangunan yang ada. Pengunjung cukup perlu menaati peraturan peraturan yang telah dibuat oleh pihak vihara ratanavana arama. Untuk teman temanku khususnya kaum pemuda Rembang kalian haruslah berbangga dengan keberadaan situs situs yang ada didaerah Rembang seperti vihara ratanavana arama. Marilah kita satukan budaya dan perbedaan dengan cara saling menghargai antar sesama manusia. Dari kunjungan lapangan ke Vihara Ratanavana Arama hal yang dapat dipetik adalah hargai setiap perbedaan, satukan semangat persatuan untuk membela daerah kita dan merawat serta menjaga kelestarian atau keberadaan bangunan bangunan bersejarah.
Indah Widyastutik, 2017 |