Laporan Perjalanan Nur Aini Alfiyah ke Vihāra Ratanavana Ārāma

Laporan Perjalanan Nur Aini Alfiyah ke Vihāra Ratanavana Ārāma


Penulis: Nur Aini Alfiyah

Nama saya Nur Aini Alfiyah duduk di kelas XI Ips 4. Saya lahir di Rembang tanggal 11 September 2000. Hobi saya adalah menyanyi karena seperti peribahasa tiada hari tanpa menyanyi.  Dan cita-cita saya adalah ingin membanggakan keluarga, khususnya orang tua.

Pada hari selasa tepatnya tanggal 14 November 2017 kelas XI Ips 3 dan kelas XI Ips 4 melakukan kegiatan kunjungan lapangan di Sendangcoyo,Lasem.  Perjalanan itu di mulai pukul 08. 30 WIB yaitu dengen berkumpul di lapangan SMA N 1 Pamotan untuk di beri pengarahan sedikit tentang apa yang akan dilakukan disana. Selain pengarahan juga mengingatkan bekal dan peralatan untuk dokumentasi di ingatkan pula.

Setelah diberi pengarahan,kami pun berangkat dengan tiga bus yang siap kami naiki. Waktu itu saya naik bus yang paling depan sendiri dengan lima serangga yang ada disana yaitu Dila, Puja, Ika, Silfi, dan saya sendiri.  Kami memulai perjalanan dari depan SMA N 1 Pamotan,mengambil jalur utara sampai ke kuburan orang China belok, tepatnya tepat dijalan menuju ke desa Warugunung lurus trus.  Saya kurang begitu tau daerah-daerah disana, dan mohon maaf saya tidak bisa menjelaskan rute perjalanannya untuk sampai ke Vihara Ratanavana Arama. 

Beberapa saat kemudian,sampailah kami di desa Sendangcoyo,Kecamatan Lasem,Kabupaten Rembang. Bus kami harus berjalan kaki sedikit dari gerbang Vihara Ratanavana Arama,karena bus kami akan kesulitan untuk masuk kesana. Setelah di atas,kami disuruh melepaskan alas kaki seperti,sepatu dan kaos kaki. Hal ini dikarenakan masyarakat Budha menganggap bahwa tempat Vihara Ratanavana Arama itu suci. Seperti halnya dalam agama Islam menganggap bahwa masjid itu suci dan berguna untuk tempat bersembahyang,begitupun Vihara Ratanavana Arama yang ada di lasem tersebut.

Disana kami dibacakan aturan-aturan saat penelitian dan juga  diceritakan sedikit tentang asal usul dibangunnya Vihara Ratanavana Arama. Namun saya kurang begitu tertarik karena pembacaan ceritanya membuat saya bosan. Setelah berceritanya selesai,kemudia kami berkeliling dengan melihat patung-patung bersejarah yang ada di Vihara Ratanavana Arama tersebut.

Nur Aini Alfiyah, 2017
Maaf saya tidak bisa menceritakan tentang sejarah patung-patung yang ada disana. Karena waktu dikasih penjelasan sama orang yang ada disana saya kurang berminat untuk mendengarkan. Hal itu dikarenakan banyaknya siswa yang berdesakan dan sehingga membuat saya memilih pergi saat di jelaskan. Dan saat foto bersama didepan gerbang candi dan juga saat mempraktekkan cara sembahyangnya orang Budha saya sudah turun kebawah. Maka dari itu saya mohon maaf tidak bisa menceritakan tentang sedikitpun sejarah dibangunnya patung-patung yang ada di Vihara Ratanavana Arama tersebut.   

Tapi dari kunjungan lapangan mapel sosiologi yang saya paling suka adalah saat kami terjun langsung ke masyarakat. Karena saya baru tahu bahwa di Kabupaten Rembang,tepatnya di Sendangcoyo,Lasem masih ada orang yang beragam Budha. Dan yang lebih membuat  saya bingung lagi yaitu mendapatkan narasumber yang kurang tanggap.  Saya tanyanya apa???Eh. . . Jawabnya apa??? Hadeh-hadeh. Cukup sekian dan terimakasih.

Post a Comment

Previous Post Next Post