LAPORAN PENELITIAN NELAYAN SARANG

LAPORAN PENELITIAN NELAYAN SARANG


DISUSUN OLEH :

M.NURREZA HABIBI
MAULIDA HIDAYATUN N.
SOFIATUL JANAH
DEWI ZULAIKAH
M.ASROFI
NGATIKA
RULLY SUSANTI

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Alloh SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang , kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayat, dan Inayah-Nya kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan kunjungan lapangan.

Tugas ini telah kami susun dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untukitu kami menyampaikan  banyak trima kasih kepada semua pihak yang telah ber kontribusi dalam pembuatan tugas ini.

Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima  segala saran dan kritikan dari pembaca agar kami dapat mempperbaiki tugas ini.
Akhir kata kami berharap smoga tugas kunjungan lapangan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Persiapan  Kunjungan  Perjalanan Kelokasi Kunjungan

Perjalanan dari SMA  Pamotan menuju Sarang membutuhkan  kurang lebih 1 jam dengan rute Pamotan  - Sedan – Kragan – sarang. Ketika kami sudah sampai dikecamatan sarang disitulah kami melihat berbagai peristiwa unik . Kota sarang memiliki cirikhas tersendiri dibandingkan kota-kota lain di daerah rembang diman kami menjumpai banyak Pondok-pondok Pesantren  seperti PONPES AL-Anwar 1, Al- Anwar 2, Al- Anwar 3 , Al-Gozaliyah, PP-MUS, PP-MIS, Al- MUSTOFA, PP Miftahul Huda dll, pada hari itu kami melihat Santriwan Santriwati sedang mengikuti pengajian rutin .

Kami juga menjumpai banyak Warga sarang sedang membuat kapal besar .
Kami juga melewati tugu perbataan Jatim-Jateng, namun kami putar balik karena kami belum mengetahui lokasi TPI Sarang. Tetapi kerena sudah di arahkan oleh saudara dari salah satu teman,akhirnya kami sampai di TPI Sarang. Perjalanan menuju TPI Sarang,dari jalan raya kami berjalan kaki karena jalan masuk yang sempit tidak memungkinkan untuk bis lewat. Selama berjalan kaki kami menjumpai banyak kambing yang berjalan kesana kemari tanpa di ikat oleh sang pemilik. Tidak lama berjalan kaki kami sampai di TPI Sarang.

Pelaksanaan Kunjungan

Sampai di TPI Sarang kami menjumpai penjual-penjual  ikan dengan jumlah wadah ikan yang sangat banyak. Sebelum melakukan penelitian,kami di arahkan masuk ke ruang pengurus TPI untuk meminta izin dari petugas. Setelah itu baru kami berjalan melihat-lihat jenis ikan yang di lelangkan. Tidak membutuhkan waktu lama,kami menemukan seseorang untuk kami wawancarai,pak Doni namanya. Beliau seorang penyewa basket(keranjang wadah ikan)yang berasal dari daerah Bajing Jowo . Beliau sangat ramah menerima kami dan menyambut baik kami dengan senyum manisnya. Kampun sangat gembira dengan sikap pak Doni yang tidak cuek dan memberi jawaban yang lengkap sehingga kami leluasa dalam melontarkan sejumlah pertanyaan kepada beliau.


Berikut hasil wawancara yang kami lakukan dengan Bapak Doni:

Kami            :Bagaimana prinsip dari system pelelangan ini?
Pak Doni     :Siapa yang berani menawarkan dengan harga tinggi langsung dikasihkan.
Kami            :Berapa hari para nelayan berlayar?
Pak Doni     :Kalau kapal kecil,nelayan miyang hanya 7-12 hari sedangkan kalau kapal besar bisa miyang hingga berbulan-bulan.
Kami           :Berapa gaji nelayan disini pak?
Pak Doni    :Kalau gaji tidak pasti,bisa Rp.100.000 sampai Rp.5.000.000
Kami           :Berapa jumlah ABK perkapal?
Pak Doni    :20-25 ABK
Kami           :Berapa ukuran jarring untuk menangkap ikan?
Pak Doni    :Jaring berukuran 2-4 mili.
Kami           :Berapa harga kapal baru?
Pak Doni    :Harga kapal baru berkisar 1,5-2 M
Kami          :Berapa waktu yang dibutuhkan untuk membuat kapal?
Pak Doni   :Pembuatan kapal paling cepat 3 bulan paling lambat 5 bulan.
Kami          :Apa saja alat-alat yang dibutuhkan dalam berlayar?
Pak Doni   :Kapal,jarring,mesin 3-4,alat untuk menarik,garden,dan berbekalan lainnya.
Kami         :Apakah nelayan rata-rata menca[pai kesuksesan atau sebaliknya?
Pak Doni   :Ada yang bangkrut ada yang sukses tergantung nasib para nelayan.
Kami          :Apakah nelayan disini memakai cantrang atau memakai jarring biasa?
Pak Doni   :Pakai jaring biasa,ada yang pakai cantrang kecil-kecil tidak dilarang.
Kami         :Berapa jarak yang di tempuh dalam berlayar?
Pak Doni    :Musim saat ini paling jauh 50 mil
Kami         :Apakah para nelayan memiliki izin untuk berlayar ataukah berlayar biasa?
Pak Doni   :Mempunyai izin tapi izinnya hanya di Pulau Jawa,surat izin berlayar(SIB) nelayan berangkat harus izin dan izin hanya meminta tanda tangan, izin SLO SLB(Rp.100 000)
Kami         :Jika ada kapal yang mengalami kerusakan atau tidak bisa berlayar ditengah laut apa yang akan dilakukan nelayan untuk memberikan kode sebagai tanda?
Pak Doni   :Biasanya sarung para nelayan dijahit dijadikan satu untuk menangkap angin agar bisa berlayar.
Kami         :Ikan apa saja yang biasa ditangkap para nelayan?
Pak Doni   :Ikan layan,doran,tongkol,bentong,anyar,cumi-cumi dan sebagainya,biasanya jika musim cumi perbasket mencapai kisaran Rp.600.000/basket,biasanya ikan yang tidak diambil para penawar disetor ke pabrik-pabrik besar,pemesanan ikan sampai ke daerah lain atau diekspor.
Kami         :Apakah pemerintah memberikan jasaraharja kepada pihak nelayan yang mengalami musih?
Pak Doni   :Jadi begini,kalau ada nelayan yang meninggal,rasa tanggung jawab pemerintah kurang bahkan kurang banget,tetapi KUD biasanya mengeluarkan dana 3,5 juta.

Setelah wawancara dengan Pak Doni kami berfoto dengan Pak Doni sebagai bukti wawancara

Foto Narasumber Bapak Doni “ Penyewa Basket/keranjang
(DOK.M.Arofi, 27 April 2018)


Foto saat sedang melakukan wawancara kepada narasumber
(DOK.M.Arofi, 27 April 2018)

setelah iru kami diarahkan Pak Suhadi untuk berwawancara dengan pengurus TPI untuk mengupas permasalahan yang terjadi disekitar area TPI.

Berikut hasil wawancara yang kami kami lakukan dengan Bapak Supriyono:

Kami                       :Apa masalah yang terjadi di TPI?
Pak Supriyono      :Banyak terjadi permasalahan,ada kesalahfahaman antar nelayan,da nada masalah tentang pendaratan kapal.
Kami                       :Apa nama tempat TPI yang ada disini?
Pak Supriyono      :Paguyuban bakul dan hanya ada di Sarang ini dan TPI ini sudah resmi berbadan hukum.
Kami                      :Berapakah minimal usia nelayan disini?
Pak Surpriyono    :Usia minimal nelayan berkisar 15-16 tahun.
Kami                      :Apakah setiap kapal dibentuk organisasi sebagai pengurus?
Pak Supriyono     : Secara formal tidak ada organisasi namun secara moral ada organisasi dikapal.
Kami                      :Berapakah modal setiap pemberangkatan kapal?
Pak Supriyono    :Standart modalnya 25-26 juta.
Kami                     :Apakah dalam pelelangan ada ikan yang tidak laku?
Pak Supriyono    :Tidak ada ikan yang tidak laku,semuanya laku.
Kemudian kami berfoto bersama dengan Pak Supriyono didepan kantor TPI. Setelah itu kami mencari seorang masyarakat untuk  diwawancarai,kami bertemu dengan seorang penjual ikan yang bernama Pak Naskodo.
Kami                     :Apa alat yang digunakan untuk menjual ikan?
Pak Naskodo      :Saya menggunakan timbangan kiloan.
Kami                    :Selain bapak menjual ikan apakah ada kerja sampingan?
Pak Naskodo      :Tidak ada kerja sampingan.
Kami                    :Dalam menjual ikan apakah ada pembagian hasil terhadap sesama rekan kerja?
Pak Naskodo     :Pembagian gaji pribadi atau perorangan
Setelah melakukan kegiatan wawancara kami beristirahat mencari makanan untuk mengganjal perut. Kemudian kami dan teman-teman ke SPBU Sarang untuk beristirahat sambil menunggu teman-teman yang laki-laki sholat jumat.
Setelah sholat jumat selesai,kemudian kami ketempat pembuatan kapal,sampai disana kami tidak menjumpai orang-orang yang membuat kapal sehingga kami tidak bisa melakukan wawancara. Akhirnya kami hanya berfoto-foto disana.

Foto bersama Narasumber Pak Supriyono selaku Penjaga TPI Sarang(DOK.M.Arofi, 27 April 2018)

Foto bersama Narasumber Bapak Naskodo Pembeli Ikan kiloan .
(DOK.M.Arofi, 27 April 2018)

Pasca Pelaksanaan Kunjungan
Sekitar pukul 14:00 kami perjalanan pulang,walaupun lelah tetapi hati kami sangat lega karena sudah melaksanakan kunjungan ke TPI Sarang dengan lancer tanpa halangan apapun.

Penutup
Demikianlah laporan kunjungan lapangan yang kami buat smoga bermanfaat bagi orang yang mqembacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca laporan ini. Dan kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan laporan ini seperti penulisan kata dan kalimat tidak jelas, mengerti dan lugas mohon jangan dimasukan di hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca laporan ini akan bertambah wawsanya dan memahami.
Sekian penutup dari kami smoga berkenan di hati dan kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post