Laporan Perjalanan Nikmatul Lailiyah ke Vihara Ratanavana Arama

Laporan Perjalanan Nikmatul Lailiyah ke Vihara Ratanavana Arama

Penulis: Ana Nur Setyaningsih*

Nama saya Ana Nur Setyaningsih lahir pada 10 Desember 2000 di Rembang,tinggal di desa Samaran RT 3 RW1 Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang.Saya duduk di kelas XI IPS 4.

Saya akan menceritakan sekilas tentang Vihara Ratanavana Arama.

Vihara Ratanavana Arama memiliki arti tersendiri yaitu"Mutiara di Atas Bukit",yang terletak di Sendang coyo lasem.Untuk menuju ke Vihara itu,kita start dari SMA N 1 Pamotan menuju ke arah utara,yang melewati desa Pancur lalu belok kekanan(tepatnya bersebelahan dengan makam orang cina).Kemudian terdapat pohon bambu disepanjang jalan sebelum memasuki pemukiman,lalu mengikuti arah jalannya menuju ke Sendang coyo,dan sampailah di Vihara Ratanavana Arama,tepatnya di sebelah kiri jalan.

Saya pergi ke Vihara bersama teman teman dan guru mapel saya sosiologi.Saat diperjalanan menuju ke Vihara alhamdulillah tidak ada halangan apapun.Dan pihak dari Vihara sangat antusias saat menyambut kami.Kondisi masyarakat sekitar sangat baik dan bisa menjaga tali persaudaraan walaupun memiliki perbedaan agama.Disana udaranya sejuk,nyaman,indah dan sangat baik untuk kesehatan.Tanah disana sangat subur sehingga banyak ditumbuhi berbagai jenis tanaman,seperti pohon mangga, maja,jambu mete,pete,kluweh,pepaya,dll.Selain itu ada juga beberapa bunga disana, seperti bunga kenanga,melati,kamboja,mawar,sepatu dan teratai,adapula anjing yang tinggal disana.

Saya disana bertujuan untuk melakukan pengamatan mengenai semua hal yang ada di Vihara .Di vihara banyak sekali berbagai macam patung yang sepertinya terbuat dari emas,seperti patung Rajawali yang sekaligus sebagai pintu untuk masuk.Patung naga yang sangat panjang.Patung gajah putih.Patung pangeran sidarto botama,ia lahir langsung bersih dan sudah bisa berjalan.Disebelah kanan kiri patung pangeran sidarto botama terdapat patung bunga teratai sebanyak 7 buah.Patung budha tidur yang tubuhnya sangat besar,dia meninggal 80 tahun yang terletak di depan tempat penginapan bagi pengunjung. Banyak candi candi kecil yang menyerupai candi borobudhur yang didalamnya sebagai tempat pemakaman dan tidak boleh dibuka selain ada acara acara tertentu.Kapal yang di dalamnya ada gambar bante sudammo yang digunakan untuk filosofi.

Ketika pertama kali saya melihat patung naga yang terkesan sangat megah dan kuat,saya tak tahan lagi untuk langsung berfoto foto dengan patung tersebut.Teman teman saya juga langsung memotret dari berbagai patung yang ada disana.Tetapi ada aturan bagi pengunjung untuk tidak menaiki patung patung yang ada disana, tidak boleh berbicara keras.

Adapun hal hal yang perlu dipetik dari kunjungan di Vihara,yaitu kita harus tetap menjaga tali persaudaraan walaupun berbeda agama atau kepercayaan.Bisa menghormati para pengunjung saat berkunjung disuatu tempat.Mendapatkan pengetahuan pengetahuan baru tentang Vihara.

* Siswa SMA Negeri 1 Pamotan saat ini sedang duduk di bangku kelas XI Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

Post a Comment

Previous Post Next Post