Vihara Ratanava Arama terletak di Desa Sendangcoyo Lasem. Untuk
menuju ke Vihara rutenya dari SMAN 1 Pamotan ke Sumber Agung ke Pancur ke Waru
Gunung ke Polandak ke Masjid Lasem belok kanan jalan menuju ke jalan kajar
langsung ke lapangan Tulis melewati SDN Selopuro belok
kanan terus belok kiri melewati sawah yg penuh dengan tumbuhan tembakau dan
pohon-pohon setelah itu kita sampai di Desa Sendangcoyo tepatnya di Vihara
Ratanava Arama.
Untuk sampai di sana dapat ditempuh menggunakan bus, saat saya di bus merasakan suasana yang ricuh
karena kita saling berdesak-desakan dan sangat sumpek didalam bus. Setelah kita
sampai di sana pihak dari Vihara menyambut kehadiran kita dengan ramah dan baik.
Saya lihat disana kondisi masyarakat nya sangat rukun dan tentram dengan adanya
keberbedaan dari kepercayaan mereka.
Disana kondisi lingkungannya sangat sejuk dan asri karena di
sekeliling Vihara terdapat banyak tumbuhan. Saat disana saya merasakan senang
karena dapat berkunjung di Vihara ini dan dapat mengetahui kehidupan umat Budha
dalam beribadah.
Suasana saat diVihara sangat sepi cuma ada pihak yg bekerja di Vihara
saja. Saya lihat keadaan tanah di Vihara sangat subur sehingga hal itu dapat
membuat tanaman bisa tumbuh disana dan dapat menguntungkan Vihara tersebut. Hal
itu juga dapat mempengaruhi ketersediaan air yang masih bersih dan ada walaupun
dalam keadaan kemarau.
Disana saya juga melihat berbagai tumbuhan seperti pohon nangka, srikaya,
Pete, mangga, turi, pisang, kelapa sawit, sawo, buah naga, durian, kelengkeng, belimbing,
sukun, jati, melinjo, beringin, sala, bodhi, kluweh, Cemara dll. Dan disana
saya juga melihat berbagai macam buah seperti nangka, sawo, srikaya, pisang, mangga,
belimbing, mojo, pepaya, matoa, gedondong,
delima, jeruk, juet, jambu, buah naga
dll. Disana saya juga melihat berbagai macam hewan seperti anjing dan tokek.
Disana saya juga melihat berbagai bunga seperti kenanga, Kamboja, Flamboyan, mawar, melati, sepatu, kantil, teratai,
bunga kertas, cempaka dan kaktus. Dan
saya lihat disana struktur tanah sangat tertata dan subur.
Di Vihara juga terdapat situs seperti patung abaya mudra (
menaklukan kejahatan), ibu pangeran Sidharta Gautama (ratu mahamaya), naga
(keperkasaan), rajawali(percaya reengkernasi), Bante siwali (tabib), Cakra(roda
dharma yg terus berputar), patung 5 murid (kondanya, Badia wapa, Muhammad asaji,
lipatana, dll), patung tidur sang Budha yg bernama parinibana yg meninggal, babi (bodoh), ayam (serakah), ular (kebencian), huruf Y (keharuman), lilin (pengorbanan), bunga
(ketidakkekalan), buah (rasa terima kasih), air (membersihkan kekotoran ), patung (obyek meditasi). Saat di Vihara saya
melakukan banyak hal seperti berfoto dalam situs dan juga mencatat sesuai yang
disampaikan oleh pihak dari Vihara.
Pesan yang saya harapkan untuk pihak Vihara agar selalu menjaga
keberadaan Vihara agar tetap masih dipakai dan memberi informasi yang lengkap
kepada pengunjung. Pesan yang saya harapkan untuk pemerintah adalah agar selalu
memberi bantuan untuk pembangunan Vihara dan berkunjung ke Vihara tersebut.
Pesan yang saya harapkan untuk pengunjung adalah agar memberi
kesimpulan bahwa keberbedaan agama tidak masalah asalkan kita saling
menghormati satu dengan yang lainnya. Pesan untuk pihak teman saya adalah agar
tidak mengejek teman yang berbeda agama tetapi saling menghormati dan saling
menolong satu dengan yang lainnya. Kesimpulan saya Vihara tersebut dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang kehidupan umat Budha saat beribadah.
* Nur zaimah Dwi J adalah siswa kelas XI Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial di SMA Negeri 1 Pamotan
* Nur zaimah Dwi J adalah siswa kelas XI Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial di SMA Negeri 1 Pamotan