Penlis: Sofiatul Janah*
Vihara Ratanavana Arama terletak di Sendangcoyo, Lasem. Rute jalan dari SMA N 1 Pamotan-Gayam-Pancur-Warugunung. Perjalanan menuju Vihara sangat menyenangkan karena melewati persawahan dan saat perjalanan kami saling bercanda gurau. Pada saat saya sampai di Vihara, pihak Vihara menerima kami dengan baik dan begitu ramah, beliau sangat nyaman dengan kedatangan kami. Masyarakat sekitar Vihara juga ramah, mereka sama sekali tidak terganggu dengan adanya kegiatan di Vihara. Kondisi lingkungan Vihara sangat bersih walaupun ada beberapa hewan yg tidak saya sukai, anjing misalnya. Saat sampai di sana saya merasakan segarnya dan indahnya pemandangan pegunungan. Saya menjumpai berbagai tanaman seperti buah naga, jati, mangga, sukun, kluweh, cabai, kamboja, mawar, akasia, maja, bunga sepatu, nangka, duren, beringin, petai, dan lain sebagainya. Di sana saya jumpai hewan anjing terutama, tupai, kucing. Di sana struktur tanahnya subur sehingga berbagai macam tanaman bisa tumbuh. Di sana kondisi airnya cukup, tidak kekurangan atau kelebihan air. Bangunan vihara sangat cantik, bersih, bangunannya menanjak.
Disana banyak dijumpai situs" kebudayaan seperti:
- Patung Agraya Murda
- Patung Ratu Mahamaya (ibu Pangeran Sidarta Gautama)
- Patung Naga ( lambang keperkasaan)
-Patung Rajawali ( tumimba lahir atau reinkarnasi Sidarta Gautama)
- Patung Menyiksa Diri
- Patung Muncalingga ( dilindungi Dewa Ular)
- Patung Pencerahan ( ada cakra melambangkan roda dharma yg terus berputar)
- Patung Varinibana ( Budha tidur/meninggal dalam posisi tidur)
Di sana saya mengamati bangunan dan situs" di Vihara, saya juga melakukan wawancara dengan pemandu vihara. Pesan saya untuk pihak pengelola Vihara, tetap rawat vihara dengan baik, jangan sampai Vihara rusak karena ulah tangan" nakal. Untuk pihak pemerintah, rawat Vihara dengan baik, perlihatkan kepada masyarakat luar bahwa Lasem memiliki Vihara yg cantik. Untuk pihak pengunjung, jangan mengotori Vihara dengan sampah", jangan rusak situs" di Vihara", perhatikan intruksi yg di sampaikan oleh pihak Vihara. Untuk teman" berkunjunglah di Vihara untuk belajar seputar agama Budha, buktikan bahwa Lasem memiliki Vihara yg patut untuk di kunjungi dan di jaga.
Hal yg dapat dipetik dari kunjungan Vihara Ratanavana Arama adalah bahwa kerukunan tidak dapat putus karena perbedaan agama, ras, maupun suku. Lestarikanlah peninggalan" lokal.
* Siswa SMA Negeri 1 Pamotan saat ini sedang duduk di bangku kelas XI Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Vihara Ratanavana Arama terletak di Sendangcoyo, Lasem. Rute jalan dari SMA N 1 Pamotan-Gayam-Pancur-Warugunung. Perjalanan menuju Vihara sangat menyenangkan karena melewati persawahan dan saat perjalanan kami saling bercanda gurau. Pada saat saya sampai di Vihara, pihak Vihara menerima kami dengan baik dan begitu ramah, beliau sangat nyaman dengan kedatangan kami. Masyarakat sekitar Vihara juga ramah, mereka sama sekali tidak terganggu dengan adanya kegiatan di Vihara. Kondisi lingkungan Vihara sangat bersih walaupun ada beberapa hewan yg tidak saya sukai, anjing misalnya. Saat sampai di sana saya merasakan segarnya dan indahnya pemandangan pegunungan. Saya menjumpai berbagai tanaman seperti buah naga, jati, mangga, sukun, kluweh, cabai, kamboja, mawar, akasia, maja, bunga sepatu, nangka, duren, beringin, petai, dan lain sebagainya. Di sana saya jumpai hewan anjing terutama, tupai, kucing. Di sana struktur tanahnya subur sehingga berbagai macam tanaman bisa tumbuh. Di sana kondisi airnya cukup, tidak kekurangan atau kelebihan air. Bangunan vihara sangat cantik, bersih, bangunannya menanjak.
Disana banyak dijumpai situs" kebudayaan seperti:
- Patung Agraya Murda
- Patung Ratu Mahamaya (ibu Pangeran Sidarta Gautama)
- Patung Naga ( lambang keperkasaan)
-Patung Rajawali ( tumimba lahir atau reinkarnasi Sidarta Gautama)
- Patung Menyiksa Diri
- Patung Muncalingga ( dilindungi Dewa Ular)
- Patung Pencerahan ( ada cakra melambangkan roda dharma yg terus berputar)
- Patung Varinibana ( Budha tidur/meninggal dalam posisi tidur)
Di sana saya mengamati bangunan dan situs" di Vihara, saya juga melakukan wawancara dengan pemandu vihara. Pesan saya untuk pihak pengelola Vihara, tetap rawat vihara dengan baik, jangan sampai Vihara rusak karena ulah tangan" nakal. Untuk pihak pemerintah, rawat Vihara dengan baik, perlihatkan kepada masyarakat luar bahwa Lasem memiliki Vihara yg cantik. Untuk pihak pengunjung, jangan mengotori Vihara dengan sampah", jangan rusak situs" di Vihara", perhatikan intruksi yg di sampaikan oleh pihak Vihara. Untuk teman" berkunjunglah di Vihara untuk belajar seputar agama Budha, buktikan bahwa Lasem memiliki Vihara yg patut untuk di kunjungi dan di jaga.
Hal yg dapat dipetik dari kunjungan Vihara Ratanavana Arama adalah bahwa kerukunan tidak dapat putus karena perbedaan agama, ras, maupun suku. Lestarikanlah peninggalan" lokal.
* Siswa SMA Negeri 1 Pamotan saat ini sedang duduk di bangku kelas XI Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Tags
Sofiatul Janah