Laporan Perjalanan Sunarti ke Vihāra Ratanavana Ārāma

Laporan Perjalanan Sunarti ke Vihāra Ratanavana Ārāma

Penulis: Sunarti

Letak atau lokasi vihara ini yaitu didesa sendang coyo, Lasem, kabupaten Rembang. Dalam menuju ke vihara tersebut kita bisa lewat rute mulai dari SMA N 1 Pamotan. Jika kalian ingin ke sana, berikut ini rutenya.

Ke arah utara lewat Kec.Pancur,kemudian lewat kuburan china yang menjadi satu jalur dengan perkampungan Ds.Warugunung., lalu ketemu pertigaan sesudah SDN1Warugunung, kemudian beluk ke timur, setelah itu ada jembatan lalu belok lagi ke utara melewati pemakaman desa Warugunung. Setelah itu ketemu pertigaan lagi dan disana jugha ada tanda arah ke desa sendang coyo. Itu belok ke timur.setelah itu sampailah di vihara ratana vana arama.

Suasana dalam menuju ke vihara, mulai dari sekolah.,sebagian teman ada yang mengkoordiner konsumsi untuk bekal disana, setelah itu jam 07.00 bel masuk. Saya dan teman-teman satu kelas XI IPS 5, sudah siap-siap untuk berangkat. Sambil nunggu intruksi dari guru sosiologi yaitu bapak Suhadi, saya mencatat materi yang sudah dishare di Grup WA sosiologi kelas  XI IPS. Tujuannya agar mudah untuk mencari materi yang akan saya pelajari disana. Tepat pukul 07.40 wib lebih.  Saya dan teman-teman sebelum berangkat kita baca doa agar terhindar dari mara bahaya yang dipimpin oleh kak Reza Nur Habibi. Setelah itu kami menuju ke bis yang kita sudah sewa terlebih dahulu.
Suasana dalam bis ya seperti biasa, rame, dah pasti. Wajah-wajah bahagia diajak terjun lapangan. Dan sopir bisnya aja juga ikut bahagia bikin story perjalanan. Menuju ke vihara, sayangnya saya nggak terciduk dalam foto didalam perjalanan naik bis.

Setelah sampai ke vihara respon dari pihak vihara sangat senang menyambut dengan senang hati, sebelum kita masuk ke vihara tau ke lokasinya bpk guru kami meminta ijin terlebih dahulu dengan pihak vihara tersebut setelah itu. Guru kami memberi informasi untuk mematuhi peraturan untuk masuk kedalam vihara tersebut.

Kondisi masyarakat sekitar itu beragam agama tetapi dalam hal ini suasana kekeluargaan dalam tetanggaan itu bagus. Saling menghormati satu sama lain. Saat pertama masuk dalam vihara, yang aku rasakan senang bisa tau gimna sih tempat bangunan-bangunan Buddha. Di situ dalam vihara suasana nyaman, tentram, segar, kita disana mendapatkan oksigen lebih banyak karna disetiap tempat terdapat pepohonan yang besar-besar.

Keadaan tanahnya sangat bagus. Bisa ditanami buah-buahan apa saja. Tersediaan airnya sangat lancar. Apalagi Sendangcoyo itu letaknya dipegunungan, jadi airnya jernih bagus. Di sana terdapat tumbuhan diantaranya pohon bringin, daun sirih, jati, palem, dan lain-lain.

Disana juga banyak buah-buahan. Diantarnaya buah mangga,nangka, sawo kecik, naga,  srikaya jawa, duren, sawo, sukun, pepaya, dan buah maja. Saya sangat senang karena pada saat ini baru musim buah. Selain itu juga banyak bunga, ada buang mawar, kamboja, evorbiya, kenango dan masih banyak lagi. Untuk jenis hewan yang disana banyak kita temui burung, semut, dan juga ada anjing.
Struktur tanah tau batuannya terasering. Bangunan yang ada divihara yaitu bangunan yang seperti candi boro budur. Dalam lokasi vihara semua siswa termasuk saya pasti tidak lupa dengan foto-foto atau selfi bersama teman-teman. Dan tak lupa saya juga mencatat apa yang dijelasin sama ibu pembimbing kita dalam apa arti dari semua bentuk-bentuk disana. tapi ya kebanyakan foto .
Pesan saya untuk pihak vihara, yaitu ya dijaga baik-baik tempat suci agama buddha tersebut. Terus, waktu penjelasan ibuknya ada yang kurang faham tentang sejarahnya ya mohon ditingkatkan lagi. bukanya saya sok pinter. Ya kalau bisa itu pesan dari saya.

Sedangkan untuk pihak pengunjung taatilah peraturan yang ada divihara ratanavana arama  tersebut. Kayak bicara,nggak boleh keras-keras. tapi ada juga yang lupa sekejab gituh. Pesan-pesan saya untuk teman-teman ku, marilah kita jaga persatuan ini, saling menghormati meski beda agama, ras, dan suku budaya. Seperti semboyan bangsa kita bhinekatunggal ika "berbeda" tetapi tetap satu jua". Janganlah kita saling menjatuhkan karna itu hal yang sangat merugikan dirikita sendri.

Dari kunjungan lapangan ini,saya mengucapkan terimakasih terhadap bapak suhadi, telah mengajak kita untuk belajar tentang sejarah, interaksi sosial, dan juga kerukunan. Dan saya bisa berinteraksi, berkomunikasi dengan pihak vihara, dan masyarakat sekitar vihara. Dan yang saya masih ingat yaitu untuk mengucapkan kayak pembukaan yaitu dengan kalimat "Nammo Buddhaya" yang artinya"terpuji sang buddha". Adalagi tempat sembahyangnya orang buddha, itu juga bisa digunakan untuk perkawinan,hari perayaan misal waisya tau ada juga untuk orang meninggal, dan kita juga diperlihatkan oleh ibuknya yaitu kitabnya.

Setelah usai dari dalam vihara, kita foto satu kelas  bersama guru kami. Setelah itu kami turun untuk makan siang setalah makan siang kami melanjutkan tugas yaitu berinteraksi dengan masyarakat sekitar yang bisa langsung dengan orang buddha itu adalah tugas kelompok kami. Setelah terjun ke masyarakat kami semua berpamitan dengan pihak vihara atas sambutannya dan ijinnya boleh masuk di vihara tersebut.

Setelah itu kami memberi kenang-kenangan ke pihak vihara. Kemudian kita langsung terjun lagi ke masyarakat. Untuk wwancara untuk tugas kelompok. Pada waktu itu saya dan rekan-rekan saya memasuki salah satu rumah, dan mewancarai ternyata yang saya masukin ituberagama islam. Setelah mewancarai ibu tersebut, kami bergegas mencari rumah yang beragama buddha, dan akhirnya  dapat tapi gabung dengan kelompok lain. Setalah wawancara, kita langsung perjalan pulang kembali ke sekolahann. Demikian laporan saya bila ada kekurangan atau kekliruan kurang kebihnya mohon maaf.

Post a Comment

Previous Post Next Post