Penulis: Atika Arifatul H
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA kepada kita semua penulis tidak lupa mengucapkan syukur sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kunjungan lapangan di TPI Tasikagung, Rembang.Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam kunjungan dan penyusunan laporan ini. Saya berharap dengan adanya laporan ini dapat memberikan manfaat dan motivasi yang berarti bagi para pembaca.Kurang lebih nya dari laporan yang saya buat, bila mana ada kesalahan saya mohon maaf sebesar-besar nya. Karena laporan yang saya buat jauh dari kata sempurna.
LATAR BELAKANG
Tujuan diadakannya kunjungan lapangan ini yaitu agar mengetahui bagaimana kondisi dan keadaan yang ada di TPI Tasikagung, Rembang. Dan dari sini saya dapat belajar dari kehidupan seharian pra nelayan dan juga kondisi masyarakat yang ada disekitar wilayah TPI Tasikagung.
Kami berangkat ke TPI Tasikagung pada pukul 08.30. Sebelumnya kami berdoa dan di berikan penjelasan dan arahan dari guru mapel kami yang berisi seputar apa saja yang akan kami lakukan di di TPI Tasikagung. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru mapel kami bergegas naik bis yang sengaja telah disewa untuk pergi ke Tasikagung rembang. Kami naik bis dan langsung berangkat ke lokasi dimana kami melakukan kunjungan lapangan. Setelah sampai di lokasi kami turun dati bis dan menuju ke kantor TPI Tasikagung rembang. Disana kami disambut baik olrh petugas, kami menaruh tas dan diarahkan petugas TPI ketempat dimana para nelayan beraktifitas.
Setelah itu kita langsung mengamati dan melihat aktifitas nelayan, ada yang memilah ikan yang berukuran kecil maupun berukuran besar. Banyak box yang berukuran sedang maupun besar sudah penuh berisi ikan yang telah dipilih, bervariasi ikan yang ada di sana, bentuk nya pun berbeda beda.
Bau busuk yang menyengat karena kurang nya para nelayan memahami cara mengolah limbah air dari sisa-sisa proses pengolahan ikan membuat aroma yang sangat tidak mengenakan. Aroma tersebut saya rasakan sendiri, kepala pusing ingin muntah, dan saya akhirnya kembali ke tempat yang saya rasa aroma tersebut sedikit tidak menyengat. Padahal saya sudah memakai masker, namun rupanya tidak mampu mengantisipasi aroma busuk tersebut.
Saya mendapatkan beberapa informasi dari salah satu nelayan yang sekiranya saya dapat mendapatkan informasi dari orang tersebut. Ia menjelaskan bagaimana cara menangkap ikan dengan cantrang, dan ia juaga menjelaskan keberangkatan kapal bisa pulang ada yang satu minggu maupun ada yang sebulan sekali.
Saya disana juga melihat ada beberapa yang membongkar es batu untuk persiapan nelayan, saya berjalan sedikit kearah kapal. Disana ada beberapa nelayan yang bongkar ikan dari hasil melaut para nelayan. Ada juga kapal yang hendak berngkat melaut dengan beberapa persiapan yang di butuhkan para nelayan.
Setelah itu saya pergi ke tempat dimana ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan yang di tampung di tempatnya, disana banyak kotak box yang berisi ikan yang telah di pilih dan siap diantar ke tempat penjualan ikan selanjutnya.
Disana kami mendapatkan informasi dari seorang ibu-ibu yang kebetulan juga pengekspor ikan dari tasikagung ke pasar pasar. Disana saya mendapat beberapa informasi jenis ikan dan harga jual ikan dipasaran.
Sangat disayangkan, padahal tempat TPI yang tergolong bersih namun lingkungan bawah laut sangatlah memprihatinkan, semua limbah air dibuang begitu saja tanpa di olah kembali. Sampah-sampah mengambang diatas permukaan laut. Membuat ekosistem bawah laut menjadi rusak di sekitar lingkungan TPI.
Setelah itu, kami kembali ke kantor TPI untuk mengambil tas dan melanjutkan ke pemukiman warga. Setelah kami sampai di pemukiman warga. Kami mencari rumah yang menjadi tempat pengolahan ikan yang di olah menjadi beberapa makanan. Setelah kami mencari lokasi rumah yang dijadikan sebagai tempai pengolahan. Saya bertanya-tanya tentang cara pengolahan ikan yang di olah menjadi ikan asap. Disana saya di jelaskan cara membuat ikan asap dari mulai membersihkan ikan sampai tahap pengasapan. Setelah pengasapan, ikan-ikan yang telah melakukan beberapa proses tersebut di masukan ke tempat khusus untuk meletakan ikan asap yang selanjutnya akan di pasarkan. Tempat yang saya kunjungi adalah salah satu usaha rumahan, jadi hasil yang di peroleh juga tidak terlalu banyak.
Setelah kami mendapatkan informasi saya kembali ke bis untuk persiapan pulang, sebelum itu saya berkumpul bersama teman-teman saya yang lain dan menunggu yang lainya.
SARAN dan KRITIK
Menurut saya alangkah baiknya adanya tempat untuk pengolahan limbah yang dapat mengolah air bekas limbah menjadi lebih berguna dan ramah lingkungan. Tentunya dapat memperbaiki lingkungan air laut, dan juga nyaman bagi para nelayan. Penggunaan cantrang yang dapat merusak ekosistem laut seharusnya dapat di hentikan sedikit demi sedikit, untuk menjaga laut agar tetap indah dan populasi ikan nya pun dapat lebih banyak.
SUMBER
Pengamtan dan Wawancara TPI Tasikagung, Rembang
Tags
Nelayan Rembang