Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA kepada kita semua penulis tidak lupa
mengucapkan syukur sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kunjungan lapangan di TPI Tasikagung,
Rembang.Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang terkait dalam kunjungan dan penyusunan laporan ini. Saya berharap dengan
adanya laporan ini dapat memberikan manfaat dan motivasi yang berarti bagi para
pembaca.Kurang lebih nya dari laporan yang saya buat, bila mana ada kesalahan
saya mohon maaf sebesar-besar nya. Karena laporan yang saya buat jauh dari kata
sempurna.
Tujuan diadakannya kunjungan lapangan ini yaitu agar mengetahui
bagaimana kondisi dan keadaan yang ada di TPI Tasikagung, Rembang. Dan dari
sini saya dapat belajar dari kehidupan seharian pra nelayan dan juga kondisi
masyarakat yang ada disekitar wilayah TPI Tasikagung.
Kami berangkat ke TPI Tasikagung pada pukul 08.30. Sebelumnya
kami berdoa dan di berikan penjelasan dan arahan dari guru mapel kami yang
berisi seputar apa saja yang akan kami lakukan di di TPI Tasikagung. Setelah
mendapatkan penjelasan dari guru mapel kami bergegas naik bis yang sengaja
telah disewa untuk pergi ke Tasikagung rembang. Kami naik bis dan langsung
berangkat ke lokasi dimana kami melakukan kunjungan lapangan. Setelah sampai di
lokasi kami turun dati bis dan menuju ke kantor TPI Tasikagung rembang. Disana
kami disambut baik olrh petugas, kami menaruh tas dan diarahkan petugas TPI ketempat
dimana para nelayan beraktifitas.
Setelah itu kita langsung mengamati dan melihat aktifitas
nelayan, ada yang memilah ikan yang berukuran kecil maupun berukuran besar.
Banyak box yang berukuran sedang maupun besar sudah penuh berisi ikan yang
telah dipilih, bervariasi ikan yang ada di sana, bentuk nya pun berbeda beda.
Bau busuk yang menyengat karena kurang nya para nelayan
memahami cara mengolah limbah air dari sisa-sisa proses pengolahan ikan membuat
aroma yang sangat tidak mengenakan. Aroma tersebut saya rasakan sendiri, kepala
pusing ingin muntah, dan saya akhirnya kembali ke tempat yang saya rasa aroma
tersebut sedikit tidak menyengat. Padahal saya sudah memakai masker, namun rupanya
tidak mampu mengantisipasi aroma busuk tersebut.
Saya mendapatkan beberapa informasi dari salah satu nelayan yang
sekiranya saya dapat mendapatkan informasi dari orang tersebut. Ia menjelaskan
bagaimana cara menangkap ikan dengan cantrang, dan ia juaga menjelaskan
keberangkatan kapal bisa pulang ada yang satu minggu maupun ada yang sebulan
sekali.
Saya disana juga melihat ada beberapa yang membongkar es
batu untuk persiapan nelayan, saya berjalan sedikit kearah kapal. Disana ada beberapa
nelayan yang bongkar ikan dari hasil melaut para nelayan. Ada juga kapal yang
hendak berngkat melaut dengan beberapa persiapan yang di butuhkan para nelayan.
Setelah itu saya pergi ke tempat dimana ikan-ikan hasil tangkapan
para nelayan yang di tampung di tempatnya, disana banyak kotak box yang berisi
ikan yang telah di pilih dan siap diantar ke tempat penjualan ikan selanjutnya.
Disana kami mendapatkan informasi dari seorang ibu-ibu yang
kebetulan juga pengekspor ikan dari tasikagung ke pasar pasar. Disana saya
mendapat beberapa informasi jenis ikan dan harga jual ikan dipasaran.
Sangat disayangkan, padahal tempat TPI yang tergolong bersih
namun lingkungan bawah laut sangatlah memprihatinkan, semua limbah air dibuang
begitu saja tanpa di olah kembali. Sampah-sampah mengambang diatas permukaan
laut. Membuat ekosistem bawah laut menjadi rusak di sekitar lingkungan TPI.
Setelah itu, kami kembali ke kantor TPI untuk mengambil tas
dan melanjutkan ke pemukiman warga. Setelah kami sampai di pemukiman warga.
Kami mencari rumah yang menjadi tempat pengolahan ikan yang di olah menjadi
beberapa makanan. Setelah kami mencari lokasi rumah yang dijadikan sebagai
tempai pengolahan. Saya bertanya-tanya tentang cara pengolahan ikan yang di
olah menjadi ikan asap. Disana saya di
jelaskan cara membuat ikan asap dari mulai membersihkan ikan sampai tahap pengasapan.
setelah pengasapan, ikan-ikan yang telah melakukan beberapa
proses tersebut di masukan ke tempat khusus untuk meletakan ikan asap yang
selanjutnya akan di pasarkan. Tempat yang saya kunjungi adalah salah satu usaha
rumahan, jadi hasil yang di peroleh juga tidak terlalu banyak.
Setelah kami mendapatkan informasi saya kembali ke bis untuk
persiapan pulang, sebelum itu saya berkumpul bersama teman-teman saya yang lain
dan menunggu yang lainya.
Menurut saya alangkah baiknya adanya tempat untuk pengolahan limbah yang dapat mengolah air bekas limbah menjadi lebih berguna dan ramah lingkungan. Tentunya dapat memperbaiki lingkungan air laut, dan juga nyaman bagi para nelayan. Penggunaan cantrang yang dapat merusak ekosistem laut seharusnya dapat di hentikan sedikit demi sedikit, untuk menjaga laut agar tetap indah dan populasi ikan nya pun dapat lebih banyak.
Keterangan: Kunjungan di lakukan pada hari Rabu, 25 April 2018
Keterangan: Kunjungan di lakukan pada hari Rabu, 25 April 2018
Tags
Atika Arifatul H
cantrang
Kunjungan Lapangan
Nelayan Pandangan
Nelayan Rembang
Nelayan Sarang
Pukat Harimau
sma pamotan
Sosiologi SMA
tpi pandangan wetan
TPI Sarang
TPI Tasik Agung