Oleh: :Tio Amprizal
Email: tiorizalid@gmail.com
fb: https://www.facebook.com/agung.hidzil?fref=nf
(Siswa SMA Negeri 1 Pamotan)
Cara
orang tua mengenalkan kasih sayang
Orang tua juga perlu untuk
membiasakan mengekspresikan rasa kasih sayang orang tua kepada anak dan hal ini
bisa diwujudkan dengan memberikan pelukan atau pun sentuhan yang hangat. Ini
akan mengajarkan kepada anak bahwasannya dalam kehidupan rumah tangga, hubungan
orang tua dengan anak diperlukan kasih sayang yang tulus serta ikhlas bagi seluruh
anggota keluarga.
Hendaknya mengajarkan adab dan etika
kepada anak. Orang-orang shalih terdahulu telah menaruh perhatian yang sangat
besar terhadap adab Islami. Simak saja perkataan seorang Salaf kepada anaknya
ini : "Wahai anakku, engkau mempelajari satu bab tentang adab lebih aku
sukai daripada engkau mempelajari tujuh puluh bab dari ilmu. (Tadzkiratus Sami’
wal Mutakallim).
salah satu hal terpenting dalam
sebuah kehidupan seorang anak. Terutama dalam pendidikan akhlak seorang anak.
Demikian pula contoh baik seorang ibu juga penting untuk pendidikan moral bagi
sang anak. Untuk itulah orangtua harus bisa menjadi contoh dan teladan baik
pada anak dan juga bagi keluarga kita sendiri. Karena hal ini akan berpengaruh
kepada tahap perkembangan anak kita pula nantinya.
Cara
orang tua mengenalkan jenis kelaminnya
Pada masa balita anak berada dalam
tahap mengembangkan rasa keingintahuan yang tinggi termasuk dalam hal
seksualitas dan kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, Anda harus menyampaikan
informasi dengan benar kepada anak-anak Anda. Dalam semua hal, termasuk saat
menghadapi berbagai pertanyaan yang sering muncul dari anak balita Anda. Karena
itu, Anda perlu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang
seksualitas dan kesehatan reproduksi.
Pemahaman seperti itu akan bertahan
dalam kesadaran anak sampai ia dewasa. Hal itu akan menimbulkan konsep yang
salah pada anak mengenai seks, dan akan terbawa sampai ia dewasa. Pemahaman
yang keliru itu juga akan mempengaruhi tingkah laku seksual dimasa remaja dan
dewasa. Oleh karena itu, agar hal itu tidak terjadi maka jawaban Anda yang
diberikan pada anak harus jelas dan benar.
Kenyataan lain yang sering muncul
adalah pengaruh negatif dari media massa yang tidak bisa kita bendung mendorong
anak untuk aktif secara seksual. Bila anak sejak kecil tidak dibiasakan
berbicara secara terbuka kepada orangtua mengenai seksualitas dan kesehatan
reproduksi maka mereka akan tertutup dari Anda. Mereka justru akan mencari
sumber lain yang bisa jadi menyesatkan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Oleh karena itu, peranan orangtua cukup penting dalam memberikan
jawaban yang benar tentang masalah seksualitas dan kesehatan reproduksi kepada
anak Anda.
Cara
orang tua mengenalkan anggota keluarga
Keteladanan orang tua adalah
bagaimana cara orang tua memberikan contoh yang benar kepada putra putri
anggota keluarganya mengenai cara berbicara, bersikap, berfikir dan berupaya
yang baik dan benar dalam keluarga dan kebiasaan sehari-hari. Orang tua adalah
sekolah pertama dan utama bagi putra-putri kita. Keluarga adalah poros penting
dalam proses pembentukan kepribadian seorang anak. Kebiasaan yang disaksikan,
dialami oleh seorang anak dari orang tuanya maka secara langsung ataupun tidak
langsung akan terekam dalam fikiran bahkan sangat mungkin akan diikuti atau
ditiru oleh anak-anak kita.
Oleh karena itu, perlu kita ingat
kembali peran orang tua terhadap anak-anak yang telah diamanahkan oleh Allah
SWT. Pertama adalah wajib untuk menanamkan nilai-nilai ketauhidan dan
nilai-nilai keagamaan lainnya kepada anak-anak sejak dini dan berkelanjutan.
Implementasinya bagi keluarga muslim, dapat dilakukan melalui kebiasaan shalat
5 waktu tepat waktu, shalat berjamaan keluarga, belajar al-qur’an, belajar
kajian keagamaan, dan lain-lain. Kedua, mengajarkan dan membiasakan berakhlak
baik sebagaimana tuntunan akhlakul karimah yang diajarkan Rosululllah SAW.
Contoh implementasinya adalah bagaimana sebuah keluarga dapat berinteraksi satu
sama lain secara sopan, santun, tidak kasar, tidak ada kekerasan, saling
menghargai, saling menghormati, saling menolong dan bekerjasama satu sama lain
antara suami, istri ( ayah dan ibu) juga anak-anak dan anggota keluarga
lainnya, bahkan berakhlak baik terhadap tetangga, kerabat dan lingkungan. Ketiga,
membekali pengetahuan yang cukup untuk bekal hidup dan masa depannya di dunia
dan akhirat, melaui pendidikan formal maupun non formal.
Hal-hal baik yang biasa diucapkan
dan dilakukan orang tua menjadi teladan utama bagi putra-putri anggota keluarga.
Hanya saja dalam perkembangan yang terjadi saat ini, ada banyak tantangan yang
dihadapi orang tua dalam mendidik putra putrinya khususnya tantangan pada
anak-anak remaja. Kemajuan teknologi dan dunia hiburan telah menarik minat yang
cukup tinggi dari para remaja melebihi ketertarikan remaja terhadap pengetahuan
keagamaan dan tokoh-tokoh Islam lainnya, sedangkan orangtua masih banyak yang
kurang informasi dan kurang memiliki kefahaman atau kemampuan dlm teknologi.
Ironisnya lagi banyak anak-anak yang tak bisa lagi meneladani orangtuanya
sendiri karena orang tuanya tak lagi memilki waktu dan kesempatan untuk
berkomunikasi, tak ada waktu lagi untuk menikmati kebersamaan keluarga.
Cara
orang tua mengenalkan konsep kebersihan
Membiasakan keluarga hidup
bersih memiliki berbagai keuntungan-keuntungan, seperti: seluruh anggota
keluarga akan menjadi sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang
muncul karena gaya hidup yang tidak bersih. Misalnya: seseorang dapat terkena
diare hanya karena malas mencuci tangan sebelum mengambil makanan atau
membiarkan makanan tidak tertutup atau diolah dengan cara yang tidak
higienis. Begitu juga dengan pakaian yang digunakan, harus dicuci setiap hari
karena baju yang kotor merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya jamur yang dapat
menyebabkan berbagai penyakit kulit. Dan penyakit kulit pada anak, umumnya
pemulihannya akan memakan waktu cukup panjang karena anak biasanya tidak dapat
menahan diri untuk menggaruk kulitnya yang gatal secara berlebihan.
Pada masa balita, anak sedang amat
seka bereksplorasi dengan hal baru, dengan apa saja tanpa terbatas bersih atau
kotor. Karenanya kita sebagai orang tua harus ekstra hati-hati dalam menjaga
kebersihan tubuh balita kita sebagai salah satu upaya menjaga kesehatannya.
Jika kebersihan tubuh balita kurang terjaga, maka bakteri akan
mudah menempel dan anak dapat terpapar penyakit. Hal ini tentunya amat tidak
diinginkan oleh para orang tua, karenanya kita sebagai orang tua harus
memperhatikan kebersihan tubuh balita terutama dalam kesehariannya.
Mandikan balita anda dengan sabun 2
(dua) kali sehari. Cucilah rambut balita anda dengan shampo sekurang-kurangnya
3 (tiga) kali dalam seminggu. Biasakan untuk mencuci tangan balita anda dengan
sabun sebelum makan, setelah buang air kecil, setelah buang air besar dan
setelah bermain. Jagalah kebersihan telinga balita anda. Segera gunting kuku
tangan dan kuku kaki balita anda jika mulai panjang. Ajari dan biasakanlah
balita anda untuk buang air besar dan buang air kecil di WC. Selalu jaga
kebersihan pakaian, mainan dan tempat tidur yang digunakan oleh si kecil. Jagalah
selalu kebersihan makanan, minuman serta tempat yang dipakai untuk
menyajikannya.
Cara
orang tua mengenalkan benda-benda berbahaya
Mengenalkan mainan seperti gunting
atau pisau bisa dilakukan sejak anak memasuki usia taman kanak-kanak. Saat usia
play group, mereka bisa dikenalkan dengan gunting bohongan. Nah, ketika mereka
duduk di bangku TK besar lalu masuk Sekolah Dasar (SD), orang tua sudah bisa
mengenalkan gunting atau pisau asli tapi harus tetap dalam pengawasan dan terus
dipantau. Hal ini dilakukan karena setiap anak memiliki perkembangan dan
kematangan yang berbeda. Anak-anak bisa dilepas memegang benda berhaya sendiri
saat usia sembilan atau sepuluh tahun.
Jika ingin memberi tahu ada sesuatu
yang berbahaya misalnya ini pedas atau panas bisa dilakukan sedini mungkin
dengan memberinya informasi. Nah, bagaimana dengan orang tua yang cenderung
membiarkan anaknya memegang sesuatu berbahaya misalnya air panas supaya kapok? "Itu
sama seperti pembiaran secara disengaja dan sebaiknya jangan dilakukan.
Kecuali, jika anak sudah terlanjur melakukannya, jangan dimarahi tapi
dinasihati dan diberi pengertian,".
Sementara itu, psikolog anak dan
keluarga anak sudah bisa menjelajah
lingkungan secara mandiri saat berusia dua sampai tiga tahun. Tapi, mereka
sudah mulai menjelajah lingkungan di sekitarnya saat merangkak yakni di usia
dua delapan sampai sembilan bulan. "Boleh katakan stop atau no supaya ia tidak
mendatangi benda berbahaya tersebut. Yang penting jauhkan listrik dan air panas
atau benda tajam misalnya dari jangkauan naak-anak," misalnya saja dengan
memberi tahu bahwa pensil itu harus diarahkan ke kertas serta bagaimana
memegang pensil yang benar. Biasanya, pengenalan itu dilakukan saat ia berumur
dua tahun tapi mengajari memegang pensil saat anak umur 1,5 tahun sah-sah saja.
"Dikasih tahu pegang yang bagian bulatnya lalu tangan satunya dijauhkan.
Saat mengajari jangan khawatir karena terlalu over protektif malah bikin anak
tidak belajar," "Cara lainnya misalnya ajari anak mengoleskan mentega
ke roti dengan pisau roti yang aman. Atau sambil bermain, mereka bisa meotong
lilin. Tapi tetap ya harus di bawah pengawasan orang dewasa,"
Cara
orang tua mengenalkan konsep kesehatan
Banyak hal yang harus kita kenalkan
pada anak. Seperti yang Bunda sudah ketahui, banyak hal yang berbeda ketika
seorang anak beranjak dewasa.Perubahan secara fisik dan psikis terjadi pada
anak yang memasuki masa pubertas. Meski demikian, banyak orang tua yang masih
kebingungan menentukan kapan waktu yang tepat untuk memberikan pengenalan
pendidikan seksual pada anak.Belum lagi jika sudah menyangkut mengenai efek
dari pemberian pendidikan seks. Dilansir dari valuesparenting.com, usia yang
tepat untuk seorang anak mendapatkan pengenalan tentang seks adalah pada usia
delapan tahun.
Wajar jika Bunda atau Ayah merasa
kesulitan mengenalkan seks pada anak. Rasa malu dari orang tua yang tidak
terbiasa membicarakan hal ini dan kurangnya perencanaan dan persiapan biasanya
membuat orang tua merasa tidak nyaman dalam memberikan pengenalan seks. Pengaruh
media baik cetak maupun elektronik memang sangat besar terhadap perkembangan
pengetahuan anak mengenai seks. Tapi Bunda, hal ini tidak berarti orang tua
tidak bisa mengarahkan anak. Pemberian batasan dan contoh-contoh yang baik
sejak dini akan membuat anak mampu untuk mengontrol dirinya sendiri. Jika
seorang orang tua tunggal, memang mudah-mudah sulit untuk mengajarkan seks pada
anak. Akan sedikit sulit jika anda harus menjelaskan seks pada anak tanpa
adanya dukungan dari pasangan.
Saat memberikan pendidikan seks, hal
yang harus dipastikan oleh Bunda adalah penyampaian materinya harus positif,
keadaannya menyenangkan, dan berhubungan dengan pernikahan yang mengarah pada
rasa saling mencintai dan komitmen dalam hidup
Tidak ada kata
terlambat dalam memberikan pengenalan seks pada anak. Pengenalan seks yang
benar akan membangun anak menjadi seorang yang mampu bertanggung jawab atas
dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
Cara
orang tua mengenalkan agama
Mengenalkan ajaran agama dan
menanamkan benih-benih keimanan di hati sang anak pada usia dini seperti ini
sangat penting sebagai pondasi kehidupan beragamanya kelak. Anak di usianya
dini tertarik untuk meniru semua tindak-tanduk ayah ibunya, termasuk yang
menyangkut masalah beribadah.”Mengenalkan ajaran agama kepada anak usia dini
harus disesuaikan dengan perkembangan aspek-aspek psikologisnya, diantaranya
perkembangan kemampuan berpikir (kognisinya). Perkembangan kognisi anak usia
dini (2-7 tahun) berada pada tahapan berpikir “Pra operasional”.
Tahap Pra Operasional adalah tahap
dimana anak tidak dapat memahami sesuatu tanpa dipraktekkan terlebih dahulu .Sejalan
dengan pendapat Piaget, Jean Jacques Rousseau, mengatakan bahwa, “Anak usia
dini belajar melalui aktivitas fisiknya.” Dengan kata lain, untuk mengenalkan
ajaran agama kepada anak usia dini, haruslah dengan cara memberikan kesempatan
kepadanya untuk mempraktekkan apa yang kita katakan, dengan cara memberikan
contoh kepada anak bagaimana melakukannya.
Anak usia dini umumnya berperilaku
dengan mencontoh atau meniru model orang dewasa yang dilihatnya. Dengan melihat
keteladanan yang dicontohkan oleh orang tuanya, misalnya keteladanan dalam hal
bersahur, berpuasa dan berbuka puasa, anak akan meniru melakukan apa yang
dilakukan oleh orang tuanya. Orang tua, hendaknya memberi contoh teladan
beribadah disertai dengan ajakan untuk bersama-sama melakukannya.
Pendidikan agama
sejak dini juga menciptakan anak memahami segala bentuk perbedaan dari setiap
agama yang ada. Juga menjadikan anak memahami bahwa setiap agama tidak
mengajarkan sesuatu yang negatif. Jangankan berlainan agama terkadang satu
agamapun banyak kita temui tentang pemahaman agama dan cara pandang yang
berbeda.
Tags
Tio Amprizal