Analisis Konflik Sosial Pada Lirik Lagu Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi - Iwan Fals

Analisis Konflik Sosial Pada Lirik Lagu Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi - Iwan Fals

Penulis: Muhamad Agus Rifa'i*

doc, agus rifai dkk, 2018 
Lirik lagu ini di tulis dan di nyanyikan oleh iwan fals sebagai gambaran untuk orang-orang /masyarakat yang kurang paham dengan lingkungan. Di dalam lirik lagu ini melibatkan masyarakat /orang2 yang kurang bertanggung jawab akan keberlanjutan ekosistem. Mereka cenderung merusak, padahal tugas utama mereka adalah menjaga dan melestarikannya. Tanpa berpikir panjang mereka menebangi pohon2 tanpa menggantinya dengan menanam pohon yang baru.
Apa yang mereka lakukan itu dapat menimbulkan berbagai dampak, terutama dampak negatif seperti bencana banjir dan erosi bahkan sampai kepunahan , dan ini di akibatkan karena kerakusan manusia. Upaya melestarikan hutan memang sudah beberapa kali di ungkapan namun seolah itu hanya celotehan semata karena tidak ada realisasi dan ketegasan terutama dari pemerintah. Memang tidak semua masyarakat memiliki sifat rakus dan merusak terhadap SDA dan lingkungan, namun perhatian pemerintah tetap di butuhkan untuk melestarikan hutan agar tidak menjadi gundul. Misalnya dengan mendirikan pusat hutan lindung, selain itu kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup dan pemanfaatan SDA juga harus di tingkatkan,karena menjaga lingkungan terutama hutan adalah kewajiban setiap manusia.

Lirik Lagu Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi - Iwan Fals'

Raung buldozer gemuruh pohon tumbang
Berpadu dengan jerit isi rimba raya

Tawa kelakar badut-badut serakah
Dengan hph berbuat semaunya

Lestarikan alam hanya celoteh belaka
Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu...

Oh mengapa.....
Oh...oh...ooooo......

Jelas kami kecewa
Menatap rimba yang dulu perkasa
Kini tinggal cerita

Pengantar lelap si buyung
Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang
Banjir datang itu pasti

Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia

Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu saja

Oh...oh...ooooo......

Jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rejeki generasi nanti

Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang
Banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia


* Penulis adalah Siswa SMA Negeri 1 Pamotan kelas XI IPS 3

Post a Comment

Previous Post Next Post